REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, pemulangan artefak yang tersimpan di museum Belanda ke Indonesia perlu seleksi. Sebab, tidak semua barang yang ada di sana penting dan berharga.
Barang-barang dari Indonesia itu akan menjadi koleksi Museum Nusantara. "Suatu museum yang isinya adalah barang-barang yang oleh pegawai kolonial di masa lalu setelah selesai mereka bertugas di sini dibawa pulang dan dipamerkan, isinya macam-macam mulai dari kain hingga patung," katanya di Temanggung, Sabtu (5/3).
Menurut dia, koleksi yang ada di Belanda itu termasuk benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu menarik, dan di sini juga banyak ditemukan. Misalnya wayang golek, bahkan di sini umurnya lebih tua sehingga tidak perlu membawa jauh-jauh dari Belanda.
"Soal pengembalian itu suatu isu dan tentu kita harus melihat kepentingan nasional. Apa pentingnya barang-barang tersebut kembali, jangan dikira semua barang yang ada di sana itu penting dan berharga," katanya.
Petugas akan menyeleksi barang-barang koleksi itu. Bisa jadi, dari sekitar 10 ribu koleksi, 80 persennya merupakan rongsokan. "Kita tidak mau bawa pulang rongsokan, kita mau barang yang mempunyai makna di sini. Jumlahnya berapa belum bisa disampaikan sekarang. Akan diseleksi sesuai keperluan yang ada," katanya.