REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ormas pendiri Partai Golkar, Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menegaskan posisinya mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jokowi dinilai telah bekerja dengan ikhlas.
"Saat ini sangat sulit mencari elite politik yang bersikap tulus, yang lain memiliki motif yang cukup beragam," kata Ketua Umum DPP SOKSI, Ade Komaruddin melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/3).
Menurut Ade Komaruddin, dengan pertimbangan tersebut SOKSI secara tegas memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo membuat kebijakan-kebijakan yang sasarannya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ade Komaruddin yang menyiapkan diri untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar mengatakan, dirinya sudah melakukan sosialisasi kepada pengurus Golkar Golkar di daerah dan telah mengunjungi 20 provinsi.
Ade mengunjungi provinsi ke-20 yakni Maluku, pada Jumat (4/3) malam. Dari kunjungannya ke-20 provinsi tersebut, Ade Komaruddin yang akrab disapa Akom ini memiliki tiga catatan yang dinilai penting terkait kepemimpinan Partai Golkar ke depan.
Pertama, Partai Golkar membutuhkan figur pemimpin yang moderat. "Dalam konflik Partai Golkar, tidak menjadi orang yang ekstrim Bali maupun ekstrim Jakarta. Partai Golkar membutuhkan figur yang egaliter dan moderat sehingga dapat memberikan kesejukan dan kedamaian," ujarnya.
Kedua, calon ketua umum Partai Golkar harus relatif bersih, terutama bersih dari persoalan hukum. "Hal ini dikhawatirkan pengurus daerah," katanya.
Ketiga, calon ketua umum tersebut haruslah figur yang mendpat rekomendasi Pemerintah atau dikehendaki Pemerintah. Ketua DPR RI ini menambahkan, pemimpin Partai Golkar ke depan akan menghadapi tantangan berat dalam melakukan konsolidasi kader yang mengalami keretakan.
"Pemimpin Partai Golkar ke depan, sangat dibutuhkan sikap konsisten," katanya.