REPUBLIKA.CO.ID, DORSET -- Sebuah rumah sakit di Dorset, Inggris, siapkan gaun pasien wanita yang menutup aurat. Para pasien wanita di Rumah Sakit Royal Bournemouth dan Rumah Sakit Christenchurch menawarkan pasien wanita mereka untuk dapat menggunakan gaun khusus yang memenuhi ketentuan agama. Dilansir dari Huffington Post, Sabtu (5/3), gaun tersebut dikenalkan oleh yayasan yang menaungi kedua rumah sakit setelah adanya protes dari pasien Muslimah.
Gaun pasien yang disiapkan khusus tersebut memiliki lengan yang panjangnya mencapai pergelangan tangan, dua penutup rambut, masker. Ada pula sabuk di sekitar pinggang yang berfungsi memastikan gaun tersebut tidak terbuka di bagian belakang. Pasien bisa menggunakan gaun tersebut dipadukan dengan celana panjang yang cukup longgar.
Yayasan Rumah Sakit Royal Bournemouth dan Christchurch (RBCH) menyatakan gaun tersebut muncul tidak hanya karena kritik para pasien Muslimah. Pasien-pasien Hindu, Yahudi Ortodoks, dan penganut Rastafaria pun termasuk dalam kelompok-kelompok yang hendak mereka rangkul dengan menyiapkan gaun yang sopan dan menutupi lekuk tubuh.
"Kami selalu mencari cara meningkatkan pengalaman para pasien kami dan respon dari pasien sangat penting bagi kami," ujar Manajer Kepercayaan Pasien RBCH, Sue Mellor. "Kami bekerja dengan sebanyak mungkin kelompok minoritas dan keagamaan untuk memastikan kami memenuhi seluruh kebutuhan pasien."
Akan tetapi, saran paling dipertimbangkan datang dari kelompok wanita Muslim. Mellor menyatakan mereka mendapatkan respon yang sangat kuat tentang gaun rumah sakit. Mengenakan gaun itu membuat mereka sangat tidak nyaman karena pakaian pasien tersebut menyalahi aturan Islam untuk menutup aurat.
"Kami tidak ingin ini terjadi pada pasien kami, maka kami memperkenalkan 'gaun menghormati kepercayaan' yang baru," lanjut Mellor.