REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) ke-5. Pertemuan tersebut khusus membahas mengenai solusi damai bagi Palestina.
Salah seorang cendikiawan Muslim Indonesia Ahmad Syafii Maarif mengatakan sudah sepatutnya isu yang berkenaan dengan Palestina dan negara-negara di sekitarnya menjadi fokus dalam pertemuan tersebut.
"Isu Palestina dan kondisi beberapa negara Arab yang berantakan penting dibahas," ujar pria yang akrab dipanggil Buya Syafii tersebut kepada Republika.co.id, Ahad (6/3).
Dia berharap KTT OKI 2016 dapat mejawab konflik di Timur Tengah dan perlakuan Israel terhadap Palestina. KTT OKI adalah momen yang harus dimanfaatkan untuk membahas serius problem-problem yang sedang dihadapi Palestina dan negara-negara di sekitarnya.
"Untuk pemulihan kembali mungkin waktu 50 tahun tidak akan cukup. Negara Arab sedang berada di titik nadir peradaban," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005 ini. Resolusi yang dihasilkan dalam KTT nanti akan menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al Quds Al-Sharif.
Pertemuan yang digelar 6 hingga 7 Maret ini mengangkat tema United for a Just Solution adalah pertemuan luar biasa yang pertama kali diselenggarakan khusus untuk mencari terobosan menyelesaikan isu Palestina dan Al Quds Al-Sharif. KTT ini diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap memprioritaskan penyelesaian isu Palestina dan Al Quds Al-Sharif.