Ahad 06 Mar 2016 12:51 WIB

Ketika David Foster Kesulitan Sebut Nama Lea Simanjuntak

Rep: c34/ Red: Hazliansyah
Penampilan David Foster. Komposer David Foster membawakan lagu-lagu hits ciptaanya saat Gelaran Java Jazz Festival 2016 di JiExpo, Jakarta, Sabtu (5/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penampilan David Foster. Komposer David Foster membawakan lagu-lagu hits ciptaanya saat Gelaran Java Jazz Festival 2016 di JiExpo, Jakarta, Sabtu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komposer dunia David Foster merasa kesulitan menyebut nama belakang penyanyi Indonesia Lea Simanjuntak. Jadi, sebelum dan saat manggung bersama di konser kolaborasi "David Foster and Java Jazz Friends" di Java Jazz Festival 2016, Sabtu (5/3) malam, Foster selalu memanggil Lea dengan nama depannya.

"Susah sekali, saya tidak bisa mengucapkan nama belakangnya," kata Foster tertawa.

Di atas panggung, hal itu dimanfaatkan Foster untuk bekerja sama dengan penonton. Ketika menyebut nama "Lea" untuk memanggilnya ke atas panggung, Foster meminta penonton berkata "Simanjuntak".

Kelucuan berlanjut saat Lea sudah di atas panggung dan mengajari Foster cara menyebut namanya. Lea juga mengajari Foster mengatakan "luar biasa" dan memberi tahu padanan katanya dalam bahasa Inggris yaitu awesome.

"Oh, ternyata itu maknanya. Anda bicara tentang saya? Ya, saya memang luar biasa," kata Foster yang membuat penonton geli.

Musisi asal Kanada yang lahir pada 1 November 1949 itu mengiringi Lea menyanyikan lagu-lagu hits ciptaannya. Antara lain "Power of Love", "I Have Nothing", dan "I Will Always Love You".

Foster juga berkolaborasi dengan musisi lain selama membawakan 20 lagu dalam konser yang masih berlanjut pada Ahad (6/3) itu.

Sejumlah musisi yang tampil bersamanya di atas panggung yaitu Eric Benet, Berget Lewis, Chris Botti, Kafin Sulthan Reviera, dan beberapa pemain instrumen musik mumpuni lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement