Ahad 06 Mar 2016 17:55 WIB

Rhoma Konsisten Sampaikan Visi-Misi Lewat Lagu

Rep: Agus Raharjo/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama mendatangi Gedung KPK di Jakarta, Kamis (3/3).  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama mendatangi Gedung KPK di Jakarta, Kamis (3/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pelantikan seluruh kepengurusan DPW, Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama tetap konsisten menggunakan lagu. Penyampaian visi-misi ini berbeda dengan partai politik umumnya yang menggunakan pidato politik ketua umum.

Bisa jadi, penyampaian visi-misi Partai Idaman oleh Rhoma Irama ini menjadi yang paling ditunggu seluruh kader. Dari pantauan Republika.co.id, pelantikan 16 DPW tersisa untuk melengkapi 34 kepengurusan DPW juga diakhiri dengan lantunan lagu yang dinyanyikan Sang Raja Dangdut.

Beberapa lagu seperti 'Idaman', 'Kita adalah Satu', dan 'Adu Domba' menghibur seluruh pengurus partai yang hadir. Bahkan, sebagian dari mereka berdiri dan ikut berjoget saat Rhoma mendendangkan lagu-lagunya.

Penyampaian visi-misi melalui lagu ini diakui Rhoma Irama lebih efektif dibandingkan jika melalui pidato politik. Sebab itu, Rhoma akan terus berdendang untuk menyampaikan visi-misi Partai Islam Damai dan Aman ini.

“Penyampaian visi-misi lewat lagu lebih efektif dan mengena pada masyarakat,” tutur dia sebelum mendendangkan lagu pertama, Idaman, di Hotel Sari Pan Pacific, Ahad (6/4).

Sebelumnya, saat deklarasi Partai Idaman di Tugu Proklamasi beberapa waktu lalu, Rhoma Irama juga mendendangkan lagu untuk menyampaikan visi-misi partainya. Hal ini diakui Sang Raja Dangdut akan terus dilakukannya saat kampanye Partai Idaman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement