REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Kualitas udara di Kota Dumai, Riau pada Ahad malam terpantau mulai tercemar dengan kemunculan kabut asap sangat tebal. Asap itu adalah dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai marak belakangan ini.
Warga Dumai, Anto merasakan kemunculan kabut asap kali ini sangat tebal dengan bau pekat menyengat dan sudah terasa hingga memasuki rumah pemukiman masyarakat. "Kabut asap ini baru nampak, tapi sudah langsung pekat, dan kita berharap jangan sampai berlangsung lama karena sangat merugikan dan menganggu aktivitas sehari-hari," katanya.
Menurut dia, kabut asap telah menutupi pemandangan malam hari di ruas jalan Kota Dumai karena sangat tebal. Hal itu membuat banyak masyarakat kaget dan tidak siap dengan kondisi udara tercemar tersebut.
Para pengendara sepeda motor di jalan raya terlihat masih banyak yang tidak memakai kain penyaring udara di hidung atau masker karena kabut asap mendadak muncul menyelimuti daerah ini. Diduga asap dibawa oleh angin.
"Mata jadi perih dan berair karena kabut asap di jalan sangat pekat dan membatasi jarak pandang jadi pendek," kata warga lain, Ari.
Ari berharap supaya kabut asap ini secepatnya dapat diatasi agar kesehatan lingkungan terjaga dan masyarakat tidak diserang berbagai penyakit akibat kualitas udara memburuk.
Kebakaran hutan dan lahan mulai marak terjadi di sejumlah wilayah Kota Dumai dengan belasan titik api. Kebakaran bahkan hampir mendekati lokasi Bandar Udara Pinang Kampai di Kecamatan Dumai Timur. Namun upaya pemadaman terus dilakukan dengan dukungan water booming.