REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Pemerintah Bolivia telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk membangun sebuah laboratorium penelitian nuklir sebesar 300 juta dolar AS, Ahad (6/3).
‘’Sekarang kami dapat memberikan proyek-proyek kerja sama besar, dalam hal ini dengan Rusia serta dengan Cina dan kadang-kadang Eropa," ujar Presiden Bolivia Evo Morales usai penandatanganan dokumen kesepakatan seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (7/3).
Pemerintah menyambut baik beberapa mitra kerja yang datang ke Bolivia dengan menawarkan investasi dan kerja sama, bukan hanya agresi dan provokasi.
Proyek ini bekerja sama dengan pembangkit teknologi Rusia di El Alto. Kerja Sama mencakup komponen pada penelitian medis, keamanan pangan, dan penelitian nuklir.
Sebuah lembaga negara baru akan bertanggung jawab atas proyek laboratorium tersebut. Bulan lalu, kekalahan referendum yang diderita Morales adalah kerugian pertama sejak menjabat satu dekade lalu. Itu berarti dia harus mundur pada akhir mandat pada 2020.
Baca juga, Rusia Pamer Kekuatan Nuklir.