REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NT) telah menyiapkan sebanyak 688 pos pelayanan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, untuk melayani masyarakat yang memiliki bayi bawah lima tahun. "Pos pelayanan tersebut tersebar di 21 puskesmas di 18 kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima Hefdin Umar, di Bima, Senin (7/3).
Dia mengatakan, pihaknya juga menyiapkan 2.604 kader dan 137 supervisor dengan rata-rata tiga orang kader tiap pos PIN Polio. Sementara jumlah bayi bawah lima tahun (balita) di daerahnya yang menjadi sasaran imunisasi polio pada 2016 sebanyak 40.552 orang.
Dinas Kesehatan, Hefdin mengatakan, gencar mensosialisasikan PIN Polio kepada masyarakat agar mereka membawa anaknya ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin polio. "Sosialisasi tersebut bukan hanya menyangkut kegiatan PIN Polio, tetapi juga dirangkaikan dengan sosialisasi penyakit lain, seperti malaria," ujarnya.
Untuk meningkatkan akses informasi, dia mengatakan, pihaknya juga melakukan pemasangan spanduk dan baliho, serta penyebaran 800 brosursebagai media informasi penyampaian dan kegiatan PIN Polio kepada seluruh masyarakat di 18 kecamatan. Pelaksanaan PIN Polio yang digelar mulai 8 hingga 15 Maret 2016, bertujuan untuk mengurangi risiko penularan terhadap importasi virus polio tipe 2 dan VCDPV type 2, dan memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi cukup tinggi dengan cakupan lebih atau sama dengan 95 persen.
Selain itu, memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 hingga 59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio sabin. Polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio sabin yang menyerang sistem saraf, sehingga penderita menderita kelumpuhan.
Penyakit yang pada umumnya menyerang anak umur 0 hingga 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. "Saya mengajak semua komponen masyarakat Kabupaten Bima untuk menyukseskan PIN Polio 2016, agar terus tercipta generasi yang sehat, cerdas dan kuat," kata Hefdin.