Selasa 08 Mar 2016 04:18 WIB

Penundaan Revisi UU Hanya Sandera KPK

Rep: c21/ Red: Esthi Maharani
KPK
Foto: Republika
KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Divisi Monitoring dan Hukum Peradilan ICW, Aradila Caesar mengatakan penundaan revisi UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK oleh presiden hanya akan menyandera lembaga tersebut.

"Penundaan hanya akan menyandera KPK, karena sewaktu-waktu dapat bergulir kembali wacana pelemahan KPK," kata dia, Selasa (8/3).

Aradila mengatakan seharusnya presiden tegas menolak dan mencabut revisi UU KPk dari prolegnas DPR RI. Menurutnya, dengan penundaan, sikap pemerintah seperti mengakomodasi kepentingan partai dan DPR RI.

"Karena dari awal kita tolak, jadi tidak ada opsi kalaupun direvisi," kata dia.

Sebelumnya, pada tanggal 1 Maret 2016 sekitar 161 orang guru besar dan profesor memberikan surat terbuka kepada Ketua dan Wakil Ketua DPR RI. Mereka menilai revisi tersebut akan melemahkan KPK, dan akan memperburuk citra DPR RI di dunia internasional.

Kemudian, Arkadila menegaskan seluruh negara belajar dari KPK Indonesia. Jadi seharusnya tak ada alasan untuk merevisi lembaga anti korupsi yang ada di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement