Selasa 08 Mar 2016 07:06 WIB

Giliran PPP Dukung Inisiasi RUU LGBT

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Achmad Syalaby
 (Dari kiri) Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi,Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar dan Sekjen PPP Romahurmuziy berbincan
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(Dari kiri) Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi,Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar dan Sekjen PPP Romahurmuziy berbincan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik usulan rancangan undang-undang (RUU) tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Menurut PPP, usulan yang digagas Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut sangat bagus dan positif. 

"PPP mendukung sebuah pemikiran dan ide yang baik," ujar Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR RI Hasrul Azwar kepada Republika.co.id, baru-baru ini.

Apalagi jika pemikiran, ide, dan usul tersebut menyangkut kehidupan manusia yang berkaitan dengan perintah agama. Hasrul mengatakan apabila RUU tersebut sudah menjadi undang-undang, maka akan berlaku secara nasional. "Artinya akan ada alasan formil bahwa perilaku seperti itu dilarang secara hukum formal di Indonesia," kata Hasrul.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fraksi PKS menginiasi kehadiran RUU LGBT. Nantinya, penekanan UU tentang LGBT akan menitikberatkan pada larangan berbuat, mempromosikan, dan mengampanyekan LGBT di Indonesia. Begitupula dengan Fraksi Hanura yang menginginkan adanya aturan pelarangan kampanye LGBT.

Aturan hukum pada UU tersebut (apabila disahkan) akan seperti narkoba. Hukuman bagi pengedar dan produsen lebih berat dibandingkan dengan pemakai yang bisa dikenakan rehabilitasi. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement