REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derasnya arus media sosial di Indonesia memang sulit dihentikan. Untuk itu, perlu ada semacam filter demi menghindari efek buruk media sosial.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap efek-efek buruk media sosial. Menurut Fajar, salah satu aspek buruk dari media sosial adalah menjadi sebuah sarana yang sangat mudah melakukan eskalasi konflik.
"Perlu waspada, sebab media sosial menjadi sarana yang mudah mengeskalasi konflik," kata Fajar.
Ia mengimbau agar setiap pengguna media sosisal mampu menghadirkan sikap skeptis, dan memerlukan verifikasi untuk menanggapi sebuah pemberitaan. Para pengguna media sosial, lanjut Fajar, memerlukan sifat lebih melindungi diri, agar tidak mudah terpengaruh pemberitaan.
Tanpa kewaspadaan yang tinggi, Fajar melihat pola pemikiran yang mudah termakan pemberitaan, tanpa sadar akan terus terbentuk dalam diri seorang pengguna media sosial. Namun, orang-orang yang memiliki filter, seperti nilai jurnalistik, akan terhindar dari efek buruk media sosial.