Selasa 08 Mar 2016 10:28 WIB

Insya Allah Bukan untuk Ingkari Janji

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Berasal dari rangkaian kata in (jika), sya'a (menghendaki), dan Allah. Ungkapan ini ducapkan seorang Muslim untuk menyatakan kesanggupannya dalam melakukan suatu pekerjaan atau memenuhi janji dengan menyandarkan pada kehendak Allah SWT.

Menurut perhitungannya, jika dikehendaki oleh Allah SWT, ia akan mampu melakukan suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya atau memenuhi janjinya dengan orang lain. Bukan sebaliknya, untuk menyatakan ketidaksanggupannya dalam melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan kalimat insya Allah sebagai tameng. Bukan pula sebagai alasan untuk mengingkari janji.

Perintah atau anjuran mengucapkan insya Allah terdapat dalam firman Allah SWT, yang artinya, “Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu:sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi kecuali dengan menyebut isya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS Al Kahfi [18]: 23-24).

Ayat ini turun sebagai celaan dan peringatan terhadap Nabi Muhammad SAW atas ucapannya terhadap orang-orang Quraisy yang menanyakan kepada beliau tentang roh, kisah Ashabul Kahfi, dan kisah Zulkarnaen. Saat itu Rasulullah mengatakan, “Besok akan aku kabarkan kepada kamu atas pertanyaanmu itu.”

Nabi SAW sama sekali tidak memuji atau menyebut nama Allah dan mengucapkan insya Allah. Maka turunlah ayat 23 dan 24 tersebut yang mengingatkan kita untuk tidak boleh mengatakan atau menjanjikan sesuatu kepada orang lain kecuali mengaitkannya dengan kehendak (Masya Allah) atau mengucapkan insya Allah.

Bila seseorang tidak menyebut insya Allah, kemudian ia tidak menepati janjinya, maka dia digolongkan sebagai pendusta. Namun bila ia menyebut insya Allah, kemudian ternyata dia tidak melakukannya setelah berusaha semaksimal mungkin, ia tidak digolongkan sebagai pendusta karena Allah belum menghendakinya untuk melakukannya.

 

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement