REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menkes Nila F Moeloek mengatakan imunisasi polio merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif untuk mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Menkes Nilai F Moeloek mengatakan hal itu pada pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dilakukan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Taman Cerdas Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/3).
"Untuk itu saya mengimbau semua pihak dapat melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi kesuksesan PIN Polio ini dengan membawa balitanya ke Pos PIN terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio," katanya.
Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong oleh Ibu Negara diikuti penetesan vaksin polio oral oleh Menko Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Atiqoh Ganjar Pranowo Istri Gubernur Jateng dan Elizabet Endang Hadi Rudyatmo Istri Wali Kota Surakarta.
Indonesia telah berhasil mendapatkan Sertifikat Bebas Polio bersama negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara atau South East Asia Region (SEARO) pada Maret 2014. Akan tetapi, dewasa ini ada dua negara yaitu Afghanistan dan Pakistan yang masih endemis polio.
Ia mengatakan untuk menyikapi hal ini, diperlukan komitmen seluruh negara di dunia termasuk Indonesia untuk melakukan berbagai tahapan kegiatan menuju Dunia Bebas Polio 2020. Dia mengatakan, salah satu tahapan adalah kegiatan PIN Polio yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 8 hingga 15 Maret 2016 dengan sasaran anak usia 0 hingga 59 bulan.
PIN Polio ini bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah. Oleh karena itu, PIN Polio kali ini harus dapat menjangkau minimal 95 persen cakupan dari sasaran.
Menkes berharap melalui PIN Polio dan cakupan imunisasi polio rutin yang tinggi dan merata tahun ini, Indonesia dapat mempertahankan status Bebas Polio dan berkontribusi dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio 2020. "Dengan demikian, kita benar-benar mewujudkan generasi muda bangsa Indonesia yang sehat, bebas dari cacat tubuh akibat polio, berkualitas, produktif dan berdaya saing," katanya.
Nila mengatakan tentang PIN Polio 2016 total sasaran PIN Polio tahun 2016 (usia 0-59 bulan) adalah 23.721.004 anak. Vaksin yang akan digunakan yaitu vaksin polio tetes (trivalent Oral Polio Vaccine) produksi lokal PT Biofarma. Saat ini vaksin tersebut sudah dikirimkan sampai ke puskesmas.