Selasa 08 Mar 2016 13:36 WIB

APTB Diminta Segera Gabung dengan Transjakarta

Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) melintas di Halte BNN, Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) melintas di Halte BNN, Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta mengimbau seluruh operator bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) agar segera bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

"Operator-operator bus APTB kami himbau agar segera bergabung dengan manajemen PT Transjakarta. Semuanya harus gabung, mulai dari sekarang," kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Selasa (8/3).

Menurut dia, apabila para operator tetap bersikeras untuk tidak bergabung dengan PT Transjakarta, maka APTB akan tersisih dengan sendirinya karena kalah bersaing dengan bus Transjakarta.

"Karena tarif bus Transjakarta lebih murah dibandingkan APTB, yaitu hanya Rp 3.500. Jadi, kalau APTB tidak bergabung, nanti pasti akan kalah saing dengan Transjakarta," ujar Andri.

Lebih lanjut, dia menuturkan operator-operator yang belum bergabung dengan PT Transjakarta sampai dengan saat ini, antara lain Sinar Jaya, Agra Mas dan Hiba. Pihaknya pun terus mendorong agar para operator segera bergabung.

"Semua operator APTB harus mau bergabung dengan PT Transjakarta. Setelah bergabung, baru kita bisa sama-sama mulai menerapkan sistem tarif rupiah per kilometer," tutur Andri.

Saat ini, dia mengungkapkan pihaknya tengah menunggu pengoperasian sebanyak 600 bus dari Kementerian Perhubungan. Surat-surat serta dokumen bus-bus tersebut diperkirakan akan selesai dalam dua minggu kedepan.

"Untuk urusan surat-surat dan dokumen pengoperasian bus-bus itu kami perkirakan bisa rampung dalam dua minggu. Rencananya, sebanyak 400 bus akan dioperasikan didalam koridor Transjakarta, sedangkan 200 sisanya menggantikan17 trayek APTB," ungkap Andri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement