REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU -- Sekolah Menengah Atas Xaverius Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dijadikan pusat persiapan pembuatan berbagai kegiatan menjelang gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.
Kepala SMA Xaverius Kota Lubuklinggau Maryanto kepada wartawan, Selasa mengatakan penunjukan sekolah itu menjadi tuan rumah pusat persiapan pameran Gerhana Matahari Total (GMT) di Bukit Sulap karena lokasinya berada dijantung kota dan dekat dengan kawasan objek wisata alam Bukit Sulap.
Ia mengatakan awalnya seluruh sekolah negeri dan swasta akan berjalan sendiri-sendiri, namun setelah ada pertemuan bersama antara kepala sekolah, maka disetujui SMA Xaverius menjadi pusat persiapan menyambut GMT.
Dari seluruh sekolah telah membuat berbagai perencanaan termasuk pameran sejak beberapa hari lalu dan hari ini mulai dipasang di obyek wisata Bukit Sulap antara lain pameran astronomi.
Setelah SMA Xaverius disepakati untuk mengumpulkan berbagai hasil karya siswa yang akan dipamerkan, maka seluruh siswa sudah berkumpul membuat karya masing-masing yang sangat bervariasi terkait penyambutan fenomena alam itu.
Hasil karya siswa itu antara lain hasta karya sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Kegiatan itu akan dibimbing berbagai guru termasuk utusan dari SMA Xaverius agar siswa dapat menyaksikan GMT itu dengan mata bertutup menggunakan alat khusus.
"Nanti langsung Pak Wiyoto guru fisika sekolah kami yang bakal membimbing pengamatan para pelajar sekolah negeri dan swasta pada saat GMT terjadi," ujar dia Selasa (8/3).
Koordinator siswa melihat GMT Zulkarnain mengatakan seluruh Kepala Sekolah baik negeri maupun swasta di tingkat SMA Kota Lubuklinggau melakukan persiapan menyambut GMT tersebut.
Sedangkan tempat persiapan pameran disepakti di SMA Xaverius menjadi tuan rumah, pada saat GMT berlangsung seluruh sekolah dari berbagai tingkatan akan menyaksikan fenomena itu.
"Hingga hari ini mereka masih melakukan persiapan untuk kegiatan pameran di GMT itu, adapun persiapan kegiatan itu meliputi pengumpulan materi seperti, persiapan teropong, kemudian menyiapkan yang bisa membuktikan dampak dari adanya GMT, lalu ada juga hasta karya dari para pelajar, terdiri atas majalah dinding dan lainnya," jelasnya.
Untuk pemasangan anjungan (stand) perwakilan sekolah-sekolah sedang dikerjakan dan harus rampung hari ini, termasuk pemasangan nama pameran Astronomi, ujarnya.
Sementara informasi dihimpun dari BMKG Palembang memprakirakan pada pelaksanaan GMT, Kota Lubuklinggau akan tertutup awan.
Staf BMKG Palembang Irdham memperkirakan intensitas hujan pada Maret 2016 masih tinggi, dengan demikian beberapa kota akan tertutup awan seperti Kota Palembang mencapai 50 persen, Kota Lubuklinggau 60 persen dan Kota Bengkulu mencapai 75 persen.
"Saat ini curah hujan masih tinggi, sedangkan pada pelaksanaan GMT belum dipastikan apa hujan atau tidak, namun Selasa sore diperkirakan turun hujan. Jika saat GMT terjadi hujan maka tidak bisa melihat gerhana karena posisi matahari dan bulan akan tertutup awan," jelasnya.