Selasa 08 Mar 2016 13:55 WIB

Pekan Imunisasi Nasional Polio Dilaksanakan Serentak 8-15 Maret

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (ketiga kanan) dan Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek (kedua kiri), disaksikan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (kanan) memberikan vaksin polio tetes kepada anak balita seusai Pencanangan Pekan Imunisasi
Foto: Antara/Maulana Surya
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (ketiga kanan) dan Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek (kedua kiri), disaksikan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (kanan) memberikan vaksin polio tetes kepada anak balita seusai Pencanangan Pekan Imunisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan, ia mengapresiasi orangtua yang proaktif membawa balitanya untuk mendapatkan imunisasi polio.

"Imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif untuk mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Karena itu, saya mengimbau semua pihak dapat melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi kesuksesan PIN Polio ini dengan membawa Balitanya ke Pos PIN terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio," katanya, Selasa, (8/3).

Indonesia, terang Nila, berhasil mendapatkan sertifikat bebas polio bersama negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara atau South East Asia Region (SEARO)  pada Maret 2014. Namun ada dua negara yaitu Afganistan dan Pakistan yang masih endemis polio.

Untuk menyikapi hal ini, diperlukan komitmen seluruh negara di dunia termasuk Indonesia untuk melakukan berbagai tahapan kegiatan menuju dunia bebas polio tahun 2020. Salah satu tahapan adalah kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan secara serentak di 33 provinsi seluruh Indonesia pada tanggal 8 – 15 Maret 2016 dengan sasaran anak usia 0 – 59 bulan.

PIN Polio ini, lanjutnya, bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah.

Oleh karena itu, PIN Polio kali ini harus dapat menjangkau minimal 95 persen cakupan dari sasaran, terutama balita yang belum pernah atau belum lengkap mendapat imunisasi polio rutin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement