REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Bupati Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan, pendidikan karakter yang kuat harus ditanamkan kepada anak usia dini diperlukan. Hal itu untuk mencegah perilaku lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
"Perilaku menyimpang berupa LGBT itu muncul akibat pendidikan anak usia dini yang salah, makanya pendidikan karakter perlu diperkuat sejak dini," ujarnya saat membuka seminar "Agama dan Fenomena GMT" di Koba, Selasa (8/3).
Ia menjelaskan, LGBT itu sangat dipengaruhi oleh pendidikan dini dan pergaulan di lingkungan masing-masing sehingga harus dihindari dengan menanamkan pendidikan mental positif yang kuat terhadap anak. "Pendidikan yang berhasil itu jika mengedepankan perbaikan karakter dan mental anak didik, karena itu pondasi untuk pendidikan yang lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, peran guru tentu dibutuhkan dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak usia dini sehingga tidak berprilaku menyimpang. "Banyaknya ditemui prilaku negatif misalnya narkoba, pelecehan seksual dan yang paling penomenal sekarang adalah LGBT karena lemahnya pendidikan karakter anak," ujarnya.
Ia mengatakan, Bangka Tengah sudah menerapkan K13 yang dinilainya cukup baik karena lebih menekankan kepada pendidikan karakter anak didik. "Bangka Tengah paling respon menerapkan K13 karena menerapkan sistem pendidikan yang sesungguhnya yaitu lebih kepada pembentukan karakter," ujarnya.