Rabu 09 Mar 2016 06:45 WIB

MKD Diharapkan Lanjutkan Kasus Masinton

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seputar kasus dugaan penganiayaan oleh anggota DPR Masinton Pasaribu, Jakarta, Selasa (16/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seputar kasus dugaan penganiayaan oleh anggota DPR Masinton Pasaribu, Jakarta, Selasa (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia dan Keadilan (LBH APIK) berharap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tetap memproses perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPR Masinton Pasaribu. Direktur LBH APIK, Ratna Batara Munti mengatakan, meskipun korban sudah mencabut laporannya ke Bareskrim Polri dan MKD, namun, perkara itu seharusnya masih dapat diproses.

“Kita ingin tetap diproses, terlepas ada perdamaian,” tutur Ratna di kompleks parlemen Senayan, Selasa (8/3).

Ratna menambahkan, MKD sudah memiliki bukti-bukti dan menerima keterangan dari berbagai pihak terkait kasus dugaan penganiayaan Masinton pada staf pribadinya Dita Aditya Ismawati. Jadi, perdamaian yang akhirnya dilakukan dua belah pihak seharusnya tidak serta merta menghentikan kasus itu di MKD. Sebab, faktanya, kata Ratna, ada pelanggaran etik berupa penganiayaan yang dilakukan anggota fraksi PDIP tersebut.

“Bukan delik aduan, tapi umum, jadi harusnya tetap berproses,” ujar Ratna.

Ratna menambahkan, masyarakat mendukung apa yang dilakukan oleh MKD untuk tetap memproses kasus dugaan penganiayaan itu. Jangan sampai ada korban bertambah akibat relasi kekuasaan yang membuat penegakan hukum dikesampingkan akibat adanya intervensi. Kalau seperti itu, kata dia, dikhawatirkan hanya orang miskin yang kasus hukumnya terus diproses, sedangkan orang kaya dan punya kekuasaan dapat membeli keadilan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement