REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya antusiasme warga Jakarta untuk menyaksikan gerhana matahari total (GMT) pada Rabu (8/3) membuat petugas planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM) kewalahan. Satu jam pasca stok kacamata habis, puluhan warga masih menanyakan persediaan kacamata gerhana.
"Masih banyak yang bertanya soal kacamata gerhana. Padahal kacamata sudah habis. Kami harus berulang kali menjelaskan kepada puluhan warga yang bertanya," ungkap Disna, petugas lobi planetarium TIM.
Menurut Disna, kacamata gerhana sudah habis sejak sekitar pukul 05.30 WIB. Pantauan Republika.co.id, hingga sekitar pukul 06. 45 WIB, masih ada warga yang bertanya persediaan kacamata.
Selain Disna, ada dua petugas lain yang berjaga di depan lobi planetarium. Selain menjawab pertanyaan warga secara langsung, petugas planetarium terus memberikan informasi mengenai cara melihat gerhana matahari total tanpa bantuan kacamata gerhana.
Disna menambahkan, warga yang ingin menyaksikan gerhana bisa menggunakan tujuh teleskop yang berada di depan dan belakang planetarium. Selain itu, gerhana matahari total juga bisa disaksikan melalui tayangan streaming di dalam gedung planetarium.
Sebelumnya, pengelola planetarium TIM membagikan 4.700 kacamata gerhana secara gratis kepada warga Jakarta yang ingin menyaksikan gerhana. Pembagian kacamata dilakukan sejak pukul 03.00 WIB, Rabu dinihari.