Rabu 09 Mar 2016 07:54 WIB

Pantau Gerhana dari Kotapulu, Wapres Berbincang dengan Astronot yang Mendarat ke Bulan

Anggota dari komunitas Langit Selatan mencoba peralatan untuk mengamati gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3) di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (8/3).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Anggota dari komunitas Langit Selatan mencoba peralatan untuk mengamati gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3) di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memantau Gerhana Matahari Total di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu pagi.

Jusuf Kalla bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah menteri dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola tiba di lapangan sepakbola Kotapulu pukul 07.44 WITA. Kotapulu merupakan salah satu titik pemantauan yang oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika paling baik.

Di lokasi ini dipasang dua alat teropong oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dilengkapi dengan sejumlah layar monitor sehingga orang bisa memantau gerhana dari layar tersebut.

Setibanya di lokasi, Jusuf Kalla langsung menuju ke alat teropong melihat posisi matahari yang mulai ditutupi bulan. Tidak lama berselang, Jusuf Kalla kemudian mendatangi sejumlah peneliti dan ilmuan dari berbagai negara yang sejak Rabu pagi sudah berada di lokasi.

Jusuf Kalla menyempatkan diri berbincang-bincang dengan astronot asal Belanda yang sudah dua kali mendarat ke bulan, Andre Kuipers. Andre berasal dari lembaga astronot ESA (Europhan Space Agency). Ia mendarat ke bulan pada 2004 dan 2012.

Jusuf Kalla kemudian melaksanakan salat gerhana bersama sejumlah jamaah dari masyarakat setempat dan para pejabat negara lainnya. Tampil sebagai juru khutbah pada kesempatan itu Komarudin Hidayat.

Baca juga, Warga Sukabumi Gelar Salat Gerhana di Masjid-Masjid.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement