REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Jumlah orang yang didenda karena buang air kecil di depan umum di Ibu Kota Australia, Canberra tahun ini telah meningkat hampir dua kali lipat.
Pada musim panas tahun 2016 ini, tercatat ada 57 orang yang ditangkap oleh polisi karena ketahuan buang air kecil sembarangan.
Sementara pada waktu yang sama di tahun lalu, jumlahnya ada 24 orang.
Pihak kepolisian yang mengawasi sepanjang musim panas telah mengeluarkan 137 surat pelanggaran pidana di musim panas, yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada musim panas tahun 2015.
Tak hanya itu, jumlah mereka yang minum alkohol di tempat umum juga melonjak signifikan. Dari 8 orang di musim panas tahun lalu, menjadi 57 orang pada tahun 2016.
Kasus pelanggaran lainnya adalah mengotori properti milik orang lain, tidak mendengarkan perintah saat diminta keluar dari properti orang lain, memasok minuman keras kepada orang mabuk, serta menyalahgunakan, mengancam, dan mengintimidasi karyawan bar atau restoran.
Sersan Max Mokrij, dari kepolisian Kawasan Ibu Kota Australia, atau ACT, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah tempat dan anggota masyarakat untuk mengidentifikasi masalah-masalah tersebut.
"Kami ingin semua orang untuk menikmati malam saat mereka keluar, dan pulang dengan selamat," katanya.
"Kami akan terus bekerja sama dengan sejumlah tempat yang memiliki lisensi [menyediakan minuman alkohol] untuk memastikan lingkungan yang aman bagi staf dan pelanggan."
Tetapi sebaliknya, di musim panas ada penurunan jumlah orang yang tertangkap mabuk saat mengemudi. Jumlahnya turun dari 265 orang di tahun 2015, menjadi 242 orang di musim panas 2016.
"Meskipun kita senang melihat penurunan dalam angka ini, tapi yang mengkhawatirkan masih ada orang yang mengemudi setelah minum alkohol, dan menganca, kehidupan orang lain," kata Sersan Mokrij.