Rabu 09 Mar 2016 12:36 WIB

Prangko Gerhana Matahari Terjual Habis di Surabaya

Pegawai menunjukkan prangko edisi Gerhana Matahari Total di Kantor FIlateli, Jakarta, Selasa (23/2)
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Pegawai menunjukkan prangko edisi Gerhana Matahari Total di Kantor FIlateli, Jakarta, Selasa (23/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Prangko edisi khusus seri gerhana matahari total (GMT) yang dikeluarkan PT Pos Indonesia terjual habis pada saat kegiatan pengamatan gerhana matahari bersama yang digelar di Pantai Ria Kenjeran atau Kenpark Kota Surabaya, Rabu (9/3). "Antusiasme warga Surabaya luar biasa, 100 lembar paket prangko gerhana matahari yang kami bawa ludes di acara ini," kata Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Kebonrojo Surabaya Hidayat di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, prangko edisi terbatas ini memiliki beberapa keistimewaan. Yakni gambarnya seolah bergerak dan memunculkan cahaya lewat aplikasi telepon seluler Android. Pergerakan cahaya pada prangko tersebut persis pergerakan gerhana matahari.

Dia mengatakan prangko khusus ini terbuat dari bahan campuran fosfor. Sehingga memungkinkan memunculkan cahaya pada saat kondisi minim cahaya atau pada saat gelap.

Sementara itu, lanjut dia, PT Pos Indonesia hanya mencetak sejumlah 300 ribu lembar secara nasional, dan hanya 250 lembar yang diedarkan di Kota Surabaya. Menurut dia, terdapat tiga jenis prangko yang siap diperjualkan secara bebas kepada masyarakat. 

Pertama adalah satu set prangko yang berisi 24 lembar, kedua suvenir set yang berisi tiga lembar prangko dan ketiga prangko SHP (Sampul Hari Pertama).

"Dari segi harga kami tawarkan kepada masyarakat sangat ekonomis, hanya mengeluarkan nominal sebesar Rp 100 ribu saja, pengunjung bisa mendapatkan ketiga jenis prangko edisi terbatas ini," ujarnya.

Hidayat mengatakan bagi para kolektor prangko, ini merupakan waktu yang tepat untuk menambah koleksi karena gerhana matahari tidak setiap tahun terjadi. "Spesial lagi adalah belum tentu design prangko gerhana matahari kembali diproduksi kembali, serta durasi peristiwa gerhana yang cukup lama, yakni 33 tahun sekali, ini menambah eksklusivitas prangko ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement