REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Total pengunjung Observatorium Bosscha pada hari ini, Rabu (9/3) mencapai lebih dari 5.000 orang.
Seluruh pengunjung datang berkunjung ke Bosscha untuk bisa menyaksikan fenomena gerhana matahari dengan perangkat bantu yang disediakan di pusat penelitian astronomi itu.
Peneliti Observatorium Bosscha Evan Irawan Akbar menuturkan, jumlah pengunjung Bosscha pada hari ini sebetulnya di luar perkiraan karena sebelumnya diperkirakan total pengunjung hanya 3.000 orang.
"Tapi ternyata kalau dari catatan, yang datang itu lebih dari 5.000 orang," katanya, Rabu (9/3).
Akibatnya, jumlah alat bantu untuk bisa melihat fenomena gerhana matahari pun tidak mampu menutupi total pengunjung yang datang.
Evan pun mengakui, terbatasnya jumlah perangkat yang tersedia ini menjadi kendala tersendiri bagi pengunjung.
Di sisi lain, pengunjung Bosscha ini bahkan tidak hanya berasal dari Bandung, tapi juga dari luar Bandung, seperti Jakarta dan sekitarnya. Pengunjung kebanyakan menggunakan kendaraan roda empat.
Kendaraan tersebut banyak diparkir di sebuah lapangan di sebelah bangunan sekolah, dan di sisi jalan yang mengarah ke Bosscha.
Mobil-mobil ini kebanyakan berplat luar daerah Bandung, seperti plat B dari Jabodetabek, Z dari Tasikmalaya, dan F dari Bogor ataupun Cianjur. Ada pula sebagian yang berplat D Bandung.
Alat bantu yang disediakan Bosscha kepada masyarakat agar bisa menyaksikan gerhana matahari yakni tiga teleskop yang dipasang di beberapa sudut area Bosscha, dan 100 kacamata matahari.
Sejak pagi, total kacamata yang diberikan secara gratis ini langsung habis digunakan masyarakat. Karena jumlah pengunjung meningkat, ujar Evan, pihaknya pun mengeluarkan kembali tambahan stok sebanyak 300 buah kacamata untuk dibagikan ke pengunjung.
"Pengunjung memang sangat antusias," ucapnya.