REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Melihat meningkatnya serangan terhadap kaum minoritas di India, umat beragama negara tersebut adakan acara solidaritas. Dilansir dari The Hind, gelaran wujud keharmonisan dan kedamaian antar umat beragama Muslim, Kristen, Sikh, dan Dalit (kasta terendah di India) tersebut akan diadakan Ahad (12/3) mendatang.
Jamiat Ulama India didapuk sebagai tuan rumah event berskala nasional tersebut. Acara itu dimaksudkan untuk mempertemukan dorongan melawan situasi yang memecah belah, serta hendak mengubah karakter negara yang beralih menjadi sekuler.
"Kami mendapat dukungan aktif dari kelompok Kristen dan Sikh yang dekat dengan organisasi-organisasi Dalit. Kami telah bicara dengan administrator Dalit dan pihak-pihak lain yang memberikan dukungan," jelas Presiden Jamiat Ulama India, Sayed Arshad Madani. Ide acara ini adalah untuk menggarisbawahi kekhawatiran kita yang sama, dan memerangi segala upaya menjadikan India sebagai Hindu Rashtra (negara yang hanya melindungi umat Hindu, red)."
Organisasi Muslim tersbeut juga berusaha mempersatukan kelompok-kelompok Muslim lain di India. Kelompok-kelompok itu antara lain Jamaah Al-Islam, Majelis Al-Mushawarat, Tablighi Jamaat, dan Dewan Hukum Pribadi Muslim.
Madani mengundang semua orang yang tertarik dengan masalah tersebut untuk hadir dan memberikan dukungan mereka dalam usaha memerangi dilema itu. Dia menegaskan komunitas-komunitas di India harus satu suara dalam mempertahankan nilai-nilai yang telah diberikan pada masyarakat melalui konstitusi.
Dia menyatakan kekhawatirannya atas pembentukan India sebagai negara khusus Hindu. Jika hal itu terjadi, maka kaum minoritas dengan latar belakang agama selain Hindu maupun orang-orang dari kasta terendah tidak akan mendapat tempat di India.