REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Masyarakat Desa Katunjung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah memiliki pengalaman unik di momen terjadinya gerhana matahari total (GMT), Rabu (9/3) pagi lalu. Ayam-ayam jantan mereka secara spontan langsung berkokok begitu matahari menampakkan diri setelah gerhana selesai.
“Masyarakat Katunjung banyak yang sengaja tak melepaskan ayam-ayamnya dari kandang. Ayam-ayam jantan ramai berkokok setelah gerhana selesai,” kata seorang warga, Iska Gushilman kepada Republika.co.id, Kamis (10/3).
Penelitian dalam Journal of Current Biology menyebutkan, ayam jantan pada umumnya berkokok saat matahari terbit. Seorang peneliti dari Nagoya University, Takashi Yoshimura berpendapat hal itu dikarenakan ayam merespons perubahan cahaya. Hal ini juga terjadi saat mereka melihat lampu mobil atau sumber cahaya buatan lainnya.
“Ayam berkokok sebagai tanda waktu fajar telah tiba. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk membuktikan penyebab sesungguhnya ayam berkokok, misalnya karena memang merespons waktu atau hanya untuk menstimulasi rangsangan (berupa cahaya) dari luar,” katanya.
Yoshimura dan sejumlah peneliti pernah mengamati perilaku 40 ekor ayam jantan. Ayam-ayam tersebut ditempatkan di sebuah lokasi dengan pengaturan cahaya konstan. Hasil rekaman pengamatan menunjukkan ayam-ayam jantan berkokok begitu mendapat respons cahaya.
Kokok mereka paling kuat saat fajar tiba. Penelitian ini menunjukkan bahwa jam biologis berpengaruh pada waktu berkokoknya ayam.
Gerhana matahari total tahun ini disaksikan jelas di 11 kota di Indonesia. Gerhana terjadi pada pagi hari, mulai dari Indonesia bagian barat menuju timur. Puncak terjadinya gerhana matahari di wilayah barat pada pukul 07.20 WIB, sementara bagian tengah pukul 08.35 WIB, dan timur pukul 09.50 WIB. Fenomena gerhana matahari total ini paling lama bisa disaksikan di Maluku Utara.