REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan (Dishubkominfo Kota Tangsel) terus mendorong pelaksanaan pengelolaan parkir on street dengan menggunakan parkir meter.
Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta mengakui parkir meter telah terbukti membantu program Pemkot Tangsel dan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangsel.
"Keunggulan parkir meter diantaranya adanya transparansi, akuntabel, mudah untuk memonitor, desain berkualitas dan berguna untuk peningkatan kualitas pelayanan," ujarnya, Rabu (8/3).
Sukanta menjelaskan, alasan Pemkot Tangsel menerapkan sistem parkir meter, dari aspek keuangan adalah alat tersebut secara efektif dapat mengurangi kebocoran pendapatan retribuso parkir.
Sehingga diharapkan dengan tidak ada lagi pembocoran retribusi parkir tersebut dapat meningkatkan PAD kota Tangsel. Selain itu, dari aspek kelembagaan ia menjelaskan, sistem parkir meter ini dapat memperbaiki kualitas operasional pelayanan perparkiran, serta kualitas pengawasan jalannya operasional parkir.
Sedangkan jika dilihat dari aspek lingkungan, sistem ini dapat mengurangi parkir yang belum bekerja sama dengan Dishubkominfo kota Tangsel. Sehingga, dapat mengurangi kemacetan lalu lintas akibat parkir liar.
"Ini juga merupakan wujud konkret dari visi Kota Tangsel, yaitu terwujudnya Tangsel kota cerdas, berkualitas, berdaya saing, serta berbasis teknologi dan informasi," katanya.
Dengan adanya parkir meter, Sukanta menjelaskan, pengelola parkir atau juru parkir tetap dapat bekerja seperti semula. Namun, ia mengakui para juru parkir tersebut akan diberikan pelatihan untuk mendukung berfungsi dn terpeliharanya parkir meter.
"Selain itu juru parkir juga akan mendapat gaji bulanan dan asuransi kesehatan dari pihak manajemen," ucapnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini mereka sudah melakukan beberapa tahap mulai sosialisasi, kemudian sekarang sudah dilakukan persiapan perangkat parkir, uji coba dan tahapan lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika