Kamis 10 Mar 2016 14:53 WIB

PascaNyepi, Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Mengular

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bayu Hermawan
Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Mengular
Foto: Ahmad Baraas/Republika
Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Mengular

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Sehari setelah libur Nyepi, suasana di pelabuhan Gilimanuk terpantau masih lengang. Bahkan area parkir kosong karena kendaraan yg akan menyeberang ke pulau jawa langsung terangkut kapal penyeberangan.

"Inikan hari pertama setelah seluruh aktifitas di Bali dihentikan sehari, kendaraan belum banyak mengalir ke barat," kata Manager Operasional PT ASDP Pelabuhan Ketapang, Wahyudi Susyanto kepada Republika.co.id Kamis (9/3).

Wahyudi mengatakan kondisi ini sudah rutin terjadi. Dimana sehari sebelum Nyepi Gilimanuk dipadati penyeberang, sedangkan ketapang lengang. Dari pengamatan Republika,kapal penyeberangan yang biasanya terisi sekitar 30 mobil keluarga, Kamis pagi hanya mengangkut 4-6 mobil keluarga dari pelabuhan Gilimanuk.

Sementara kepadatan penyeberang di pelahuhan Ketapang terlihat dari banyaknya kendaraan yang mengantre di areal parkir pelabuhan.  Lebih dari itu antrean kendaraan yang hendak menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk Bali mengular ke jalan raya, bahkan sampai sepanjang 3 kilometer ke arah utara.

Momentum libur Nyepi digunakan masyarakat Bali untuk berlibur ke pulau Jawa, khususnya Kabupaten Banyuwangi. Biasanya mereka berangkat ke pulau Jawa sehari menjelang Nyepi dan kembali ke Pulau Dewata sehari setelah Nyepi.

"Makanya, H-1 Nyepi Gilimanuk selalu macet. Dan H+1 Nyepi giliran Ketapang yang macet. Ini karena suplai dan demand-nya tidak seimbang," jelasnya.

Sementara untuk mengatasi penumpukan kendaraan di Ketapang jelas Wahyudi, siang ini satu dermaga lagi di dermaga ponton akan dioperasikan. Dengan demikian empat dermaga ponton yang dioperasikan dan tiga dermaga alam dengan total 24 kapal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement