REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Dewan Pakar Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. H. Zainal Abidin, menyebut masjid harus menjadi pusat peradaban pembangunan manusia di bidang keagamaan. Kata dia, selain berfungsi sebagai tempat ibadah lima waktu, dizikir dan mengaji, masjid dapat menjadi tempat proses belajar dan mengajar tentang Islam, yang dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan.
"Ini yang harus didesain dan dibangun oleh pengurus Dewan Masjid Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu membangun peradaban manusia lewat peranan masjid," ungkap Prof. Dr. Zainal Abidin M.Ag, di Palu, Kamis (3/10).
Ia mengutarakan, masjid memiliki salah satu fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan manusia di bidang keagamaan. Masjid menjadi salah satu tempat pertemuan umat Islam dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.
Olehnya, sebut dia, fungsi dan peran yang dimiliki tersebut harus dimanfaatkan oleh pengurus Dewan Masjid Sulawesi Tengah, agar masjid dapat menjadi ujung tombak dalam pembangunan manusia. Namun, akui dia, peran dan fungsi tersebut saat ini belum terealisasi secara maksimal di semua masjid di Provinsi Sulawesi Tengah. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang melatar belakangi.
"Sebagian masjid telah menerapkan fungsi dan peran tersebut, misalkan masjid menggelar pengajian rutin setiap soreh, atau melakukan pengkajian dengan memakai kitab tafsir tertentu. Namun, sebahagian masjid belum melaksanakan hal tersebut, ini yang perlu untuk digenjot," ujarnya.
Ia menguraikan, Dewan Masjid dapat memfasilitasi atau mendatangkan para pakar di bidang Fiqih, Filsafat, Hadits, dan pakar lainnya ke masjid, dalam rangka proses peningkatan pengetahuan umat Islam lewat peran dan fungsi masjid.