REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami) menghelat seminar internasional guna mengupas persoalan Timur Tengah. Krisis dan ideologi jadi garis besar pembahasan.
Seminar internasional bertajuk 'Peran Ulama dalam Rekonsiliasi Krisis Politik dan Ideologi di Timur Tengah' itu, dihelat di Gedung IASTH, Salemba, Jakarta Pusat. Acara yang menghadirkan Ketua Persatuan Ulama Syam (Suriah) Taufiq Ramadhan al Buthi, diikuti ratusan peserta yang terlihat antusias mengikuti jalannya seminar.
Selain itu, terdapat pembicara lain yang juga berkompeten seperti Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia, Hasyim Muzadi. Turut dihadirkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto.
Dalam sambutannya, Taufiq Ramadhan memberikan apresiasi kepada bangsa Indonesia atas bantuan dan perhatian yang dicucurkan untuk mengurus persoalan di Timur Tengah, terutama Suriah. Menurut Taufiq, itu merupakan bukti ada kesadaran antara sesama umat Muslim, untuk menghadapi persoalan secara bersama.
"Itu menunjukkan ada kesadaran umat Islam untuk bersama, merajut hubungan kalau umat Islam bersaudara," kata Taufiq, Kamis (10/3).
Ia mengungkapkan rasa hormat kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi Islam terbesar, sehingga memiliki pengaruh yang juga besar bagi Islam secara global. Rasa hormat itu Taufiq tunjukkan dengan menggunakan peci hitam, yang ia akui sebagai wujud cinta kepada Indonesia.