Jumat 11 Mar 2016 05:05 WIB

Beberapa Modus Penipuan Travel Umrah Bodong

Rep: c21/ Red: Muhammad Subarkah
Ilustrasi Jamaah Umrah
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Ilustrasi Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penipuan memang sering terjadi terhadap warga negara Indonesia (WNI) saat menjalankan ibadah umrah, terutama mereka yang memakai jasa travel umrah bodong. Lazimnya penipuan itu bisa terjadi karena ada iming-iming harga paket umrah yang jauh dari standar harga yang lazim dari perjalanan umrah. Travel nakal itu pada umumnya mengajukan biaya umrah yang berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

"Namun, kenyataan setelah berangkat, ternyata hanya satu tiket yang mereka beli. Ini jadi masalah karena membuat jamaah telantar di Arab Saudi," kata anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq, Kamis malam (10/3).

Maman menuturkan, travel nakal itu kerap hanya membeii tiket pesawat untuk satu trip perjalanan Jakarta-Jeddah. Sementara untuk tiket balik jamaah pulang ke Tanah Air, mereka tidak membelinya. Dan untuk menyiasatinya, para jamaah umrah sebelum jamaah pengelola travel bermasalah itu, kemudian meminta para jamaah umrah untuk membayar sejumlah uang tambahan agar dapat kembai ke Indonesia.

''Ada juga yang sudah sampai ke Makkah, namun para jamaah tidak mendapat penginapan atau hotel. Akibatnya, mereka pun terlunta-lunta, dan akhirnya ditolong oleh warga Indonesia yang ada di sana, kemudian mengadukan ke perwakilan Indonesia yang ada di Arab Saudi," kata dia.