Jumat 11 Mar 2016 05:26 WIB

Perjuangan Siswa Pesisir Berangkat Sekolah Naik Perahu

Red: Erik Purnama Putra
Pembagian jaket pelampung di Desa Woru-Woru, Konawe Selatan, Kamis (10/3).
Foto: Republika/Erik PP
Pembagian jaket pelampung di Desa Woru-Woru, Konawe Selatan, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra/Wartawan Republika

Irda, siswi Kelas VIII, SMP Negeri 28 Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, setiap harinya harus menempuh mara bahaya demi bisa mengikuti pelajaran di kelas. Irda yang tinggal di kawasan pesisir di Desa Woru-Woru ini harus naik katinting (perahu kecil) untuk bisa mencapai sekolah yang terletak di Jalan Pesisir Barat, Desa Tambeanga. Meski Woru-Woru dan Tambeanga masuk Kecamatan Laonti, tiadanya akses jalan darat membuat para siswa SMP Negeri 28 Konsel harus menyusuri lautan demi bisa menuntut ilmu.

"Setiap hari naik perahu selama satu jam menyeberang ke Tambeanga, berangkat jam 07.00 masuk sekolah jam 08.00 WITA. Setiap berangkat muat 18 siswa bareng-bareng," kata Irda saat menghadiri penyerahan 350 life jacket yang digelar Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Desa Woru-Woru, Konsel, pada Kamis (10/3). Hadir dalam acara itu, Bupati Konsel Surunuddin Dangga dan Wakil Bupati Konsel Arsalim, Komandan Kodim 1417/Kendari Letkol Agus Waluyo, dan Kapolres Konsel AKBP Hendrik Widyana.

Menurut Irda, deburan ombak di lautan menjadi "teman" yang mengiringinya pergi ke sekolah. Meski perahu yang dinaikinya tidak menyediakan alat pengaman, seperti baju pelampung (life jacket) sebagai antisipasi terjadi hal tak diinginkan di laut, Irda mengaku tidak pernah tebersit rasa takut dalam benaknya.