Jumat 11 Mar 2016 02:41 WIB

2 Negara Antimigran Muslim di Eropa (1)

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gelombang paham sayap kanan telah menyapu hampir seluruh Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena itu muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat Benua Biru yang saat ini tengah menghadapi krisis pengungsi terbesar sejak akhir Perang Dunia II.

Menurut laporan, berbagai kelompok politik sayap kanan antimigran di Hongaria, Jerman, dan Slovakia kini berhasil memperoleh dukungan cukup besar dari masyarakat di masing-masing negara.

Berikut adalah beberapa negara yang masuk dalam daftar pemain kunci dalam gerakan sayap kanan di Eropa, seperti dilansir World Bulletin, Kamis (10/3)

HONGARIA

Partai konservatif Hongaria, Fidesz, dikabarkan memperoleh peringkat tinggi dalam jajak pendapat karena memiliki pandangan politik garis keras dalam menghadapi krisis migran.

Pemerintah Hungaria juga memblokir perbatasan selatan negara itu dengan pagar dan kawat berduri. Negara itu menolak untuk mengambil dalam migran tunggal di bawah skema kuota wajib Uni Eropa. Bahkan, kelompok sayap kanan Hongaria secara terang-terangan menyebut diri mereka sebagai pembela Kristen Eropa yang sedang berusaha melawan gerombolan Muslim.

POLANDIA

Partai Hukum dan Keadilan Polandia (PIS) yang berhaluan konservatif berhasil menjadi penguasa pada Oktober tahun lalu. Partai ini menolak keras aturan pengambilan pengungsi di bawah sistem kuota Uni Eropa.

Pemimpin PIS,  Jaroslaw Kaczynski, bahkan menuduh para migran—yang kebanyakan berasal dari Timur Tengah—sebagai pembawa semua jenis parasit yang tidak berbahaya di negara mereka sendiri, tetapi bisa menjadi sangat berbahaya bagi ‘penduduk lokal’ di Eropa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement