REPUBLIKA.CO.ID, JAKARAT -- Meski minoritas, umat Islam di Afrika Selatan dapat menikmati kebebasan dan haknya sebagai warga negara. Sebagai Muslim, mereka dapat beribadah dan melaksanakan ajaran-ajaran Islam lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, selama berlangsungnya politik apartheid, rezim yang berkuasa tidak membatasi umat Islam untuk beribadah.
Kendati begitu, bukan berarti tak ada masalah yang dihadapi umat Islam di sana. Gejala Islamofobia yang kian menguat di dunia juga terasa di Afrika Selatan. Umat Islam merasakan ada kecurigaan dan ketakutan yang meningkat dari masyarakat setempat terhadap Islam dan Muslim.
Namun, Muslim Afrika Selatan yang telah melewati sejarah begitu panjang di negara itu tak lantas redup. Sebaliknya, Islam di negeri ini terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk pribumi yang memeluk agama Islam. Secara umum, tren jumlah mualaf meningkat dengan sangat signifikan.