Jumat 11 Mar 2016 11:56 WIB

Jokowi Pertanyakan Serapan Bulog Minim Saat Panen

Red: Nur Aini
Beras BULOG
Foto: Republika/Prayogi
Beras BULOG

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak ke gudang pengolahan gabah Bulog di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Presiden meninjau sejumlah gudang pengolahan gabah untuk dikeringkan.

"Hari ini saya mendadak ke sini untuk cek betul urusan beras kita ini. Kenapa serapan dari petani yang sudah panen banyak tidak bisa terserap dengan baik," kata Presiden usai pemeriksaan, Jumat (11/3).

Menurut dia, Bulog sangat siap menerima beras dari masyarakat dengan fasilitas yang memadai seperti pengering dan penggilingan gabah. Pemerintah masih menyelidiki sulitnya penyerapan beras oleh Bulog apakah karena gabah yang kurang kering, kesulitan masyarakat untuk menyetor gabah, atau pembelian yang tidak cepat.

"Mesin pengering di situ kapasitas sehari bisa 80 ton. Tapi satu minggu baru dapat 20 ton. Ini mesti ada problem lapangan," ujar Jokowi.

Hal yang diharapkan oleh petani saat masa panen sekarang adalah gabah diserap oleh Bulog agar harga tidak jatuh.

"Kita hanya punya waktu dua bulan untuk menyerap produksi petani karena ini panen besar," kata Presiden.

Presiden juga telah menelpon Kepala Bulog Djarot Kusumayakti guna menginformasikan permasalahan yang terjadi seperti rusaknya sejumlah alat penggilingan gabah. Jokowi mengatakan permasalahan yang ditemukan di sejumlah gudang Bulog juga serupa.

Dalam acara dadakan tersebut, Presiden didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Pada ruangan pertama Jokowi memeriksa alat penggiling dan pengering padi yang sedang beroperasi. Selain itu, Presiden juga meninjau sejumlah alat penggiling padi yang tidak beroperasi ditemui di kompleks gudang Bulog. Terakhir, Jokowi memeriksa gudang penyimpanan beras di komplek tersebut.

Baca juga: Harga Beras Masih Berpeluang Terus Naik

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement