REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 16 anak usia 15-16 tahun menjadi korban eksploitasi seksual yang dilakukan oleh tersangka TS (50). Kepada polisi, tersangka mengaku biasa merekrut belasan korban dengan mengajak mereka bermain ke warung kopi milik pelaku.
Kapolsek Metro Jagakarsa Sri Bhayakari mengungkapkan, awalnya tersangka merekrut satu korban yang diidentitaskan bernama Mawar (15). Dia melanjutkan, dari Mawar itulah pelaku kemudian merekrut korban lainnya.
"Dia bilang ke korban akan dicarikan orang untuk diajak 'bermain' dengan tarif tertentu," kata Sri di Jakarta, Jumat (11/3).
Sri mengatakan, sekali bermain pelanggan dikenakan tarif Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Duit itu, dia mengatakan, nantinya akan diberikan kepada korban usai membeli keperluan atau langsung dibagi dua.
Wanita yang dijadikan korban oleh tersangka masih duduk di bangku sekolah atau sudah putus sekolah. Sri menjelaskan, biasanya bagi korban yang putus bersekolah datang ke warung kopi milik tersangka dari pagi hingga pukul 10.00 malam.
"Nah, kalau yang masih bersekolah, sepulang sekolah baru datang ke warung kopi, baru setelah itu pulang ke rumah," katanya.
Sebelum merekrtut korban, tersangka memberikan tekanan dengan kata-kata 'Sudah itu dilakukan saja cuma sebentar'. Beruntung, Sri mengatakan, selama beroperasi korban tidak pernah mengalami kekerasan seksual dari pelanggan.