Jumat 11 Mar 2016 13:18 WIB

Akbar Tanjung Minta Munas Golkar Dipercepat

Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung meminta musyawarah nasional (munas) partai berlambang pohon beringin itu tidak ditunda-tunda lagi karena kalau tertunda akan merugikan antara lain tidak bisa ikut Pilkada 2017.

"Saya dengar munas itu akan digelar 27 Mei 2016 dan itu sangat bagus," kata Akbar Tanjung di sela menerima UNS Award bersama H Adi Sasono dalam Sidang Senat Terbuka Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Kampus UNS Kentingan Solo Jawa Tengah, Jumat (11/3).

Ia mengatakan kalau sampai Munas Partai Golkar itu ditunda maka waktunya tinggal sedikit untuk menyiapkan diri menghadapi Pilkada 2017 padahal alam waktu dekat tahapan pelaksanaan Pilkada tersebut sudah akan dimulai.

Akbar mengatakan waktu penyelenggaraan Munas Partai Golkar pada akhir Mei sangat pas untuk memberi kesempatan pengurus baru melakukan konsolidasi dalam mempersiapkan kadernya mengikuti Pilkada.

"Sudah baik itu. Saya dapat informasinya bahwa akan dilakukan 27 Mei. Pilihan tanggal itu sudah sangat pas. Karena persiapan Pilkada sudah harus dilakukan mulai Juni. Artinya masih ada kesempatan pengurus baru mempersiapkan setidaknya selama sebulan," katanya.

Namun demikian Akbar menegaskan tidak memiliki kepentingan untuk mendukung siapapun kader yang mencalonkan diri. Menurutnya, siapapun bisa memimpin Golkar asal memiliki kapabilitas dan kemampuan membawa partai lebih besar ke depan, meneruskan kepemimpinan yang telah dirintis para seniornya.

Akbar Tanjung menerima UNS Award karena dinilai telah berjasa dalam kepeloporannya di bidang politik dan kenegaraan. Atas penghargaan itu mengaku bangga dan akan semakin meningkatkan perannya dalam mengabdi kepada bangsa dan negara dalam bidang tersebut.

Akbar Tanjung menerima anugrah "Parasamya Anugraha Dharma Krida Adhiwina" atau tanda jasa dan penghargaan atas kepeloporan luar biasa dalam bidang pengembangan politik kenegaraan.

Sedangkan H Adi Sasono menerima anugrah "Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya" atau tanda jasa dan penghargaan atas kepeloporan luar biasa dalam pengembangan di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement