REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misteri tumpukan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan terungkap. Bungkus kabel itulah yang akhirnya mengungkap keberadaan pelaku pencurian yang telah beroperasi bertahun-tahun.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Mujiono mengatakan alasan pelaku pencurian meninggalkan bungkus kabel tersebut. Menurut dia, pelaku sengaja meninggalkan karena bungkus kabel tidak memiliki harga jual yang besar.
"Lempengan hanya Rp 1000 rupiah per kilogram, sementara tembaga dan timah itu harganya cukup tinggi," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3).
(Baca: Polisi Ringkus Sindikat Pencuri Kabel Bawah Tanah)
Ia menuturkan, harga tambang per kilogram bisa dijual dengan Rp 40 sampai Rp 60 ribu rupiah. Sedangkan timah dijual dengan harga Rp 10 hingga Rp 20 ribu rupiah sehingga dibiarkan sampai menumpuk.
"Jadi tidak heran kalau sisa-sisa gulungan kabel jumlahnya sampai 26 truk," ujar Mujiono.
Mujiono mengatakan pelaku melakukan pengelupasan dan mengambil tembaga dan timah tidak dalam satu dua hari. Menurut dia, pelaku melakukannya bertahun-tahun di dalam gorong-gorong.
"Ada yang delapan bulan, ada yang lima bulan," ujar dia.
Kasubdit Sumdaling Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid mengatakan pelaku sudah berusaha menepikan hasil kupasan bungkus kabel tersebut. Tujuannya supaya tidak menghalangi jalannya air di saluran.