REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Warga di Kampung Barusuda Kulon, Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut bergotong royong membantu membuatkan rumah baru untuk korban longsor. Sebelumnya, hujan deras pada Rabu (9/3) mengakibatkan longsor yang mengancam keselamatan 33 jiwa dari sembilan keluarga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria mengatakan, dampak dari pristiwa longsor di Kampung Barusuda mengancam enam rumah dan 33 jiwa dari sembilan keluarga. Sejak kemarin upaya yang dilakukan fokus pada penyelamatan warga. Ada satu rumah yang rusak parah dan penghuninya harus direlokasi.

"Berdasarkan kesepakatan warga di sana kemarin warga di sana mau bergotongroyong membangun rumah," kata Dadi kepada Republika.co.id, Jumat (11/3).

Warga di sekitar lokasi teradinya longsor meminta bantuan logistik dan peralatan. Logistik dan peralatan tersebut digunakan untuk membangun rumah warga yang rusak akibat longsor. Dikatakan Dadi, logistik dan peralatan sudah diberikan kepada warga.

Rencananya, relokasi dilakukan secara bertahap. Dadi mengatakan, masyarakt di sana akan membuat satu rumah dulu untuk korban longsor yang rumahnya hancur. Rumah tersebut dihuni oleh tujuh orang dari dua keluarga. Warga membangun rumah masih di wilayah Kampung Barusuda tapi di lokasi yang lebih aman.

Longsor di Kampung Barusuda tejadi pada tebing setinggi 30 meter dengan panjang 15 meter. Akibatnya, enam rumah warga yang berada didekat tebing dalam kondisi terancam. Bencana longsor tersebut sampai hari ini masih dalam penanganan BPBD Kabupaten Garut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika