Jumat 11 Mar 2016 17:16 WIB

JK Minta Moratorium Penebangan Hutan Diperketat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Achmad Syalaby
Wapres Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk peduli sampah saat peringatan HPSN di Makassar, Sabtu (5/3).
Foto: dok. Humas Kemenhut
Wapres Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk peduli sampah saat peringatan HPSN di Makassar, Sabtu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di sejumlah wilayah. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, pemerintah akan tetap bekerja keras memadamkan kebakaran seiring dengan upaya untuk merestorasi gambut. 

JK mengaku telah mendapatkan laporan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait karhutla yang terjadi di Sumatera, Riau, serta Kalimantan.

"Jadi prosedurnya tim dari darat dan juga udara harus kerja sambil kita restorasi gambut itu, sambil jalan. Menyambut waktu untuk mempertemukan tiga hal ini, restorasi jalan sehingga bahaya ini (kurang)," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/3).

Selain itu, ia  menegaskan moratorium penebangan hutan untuk perkebunan agar dilaksanakan dengan ketat. JK pun meminta masyarakat atau pemilik perkebunan untuk tidak memperluas lahan dengan cara melakukan pembakaran.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengklaim pemerintah lebih tanggap dalam mempersiapkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2016."Persiapan pemerintah dalam pencegahan karhutla yang pertama mengeluarkan state of emergency lebih awal," kata Luhut.

Dengan pengumuman keadaan darurat lebih cepat, kata Luhut, dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa langsung digelontorkan untuk kemudian mengerahkan tim penanggulangan bencana gabungan dan helikopter lebih cepat.

Luhut pun menilai tanggap darurat bencana pada tahun ini lebih cepat dibanding tahun kemarin. Selain itu, ia mengatakan pemerintah juga sudah membuat kanal-kanal di sejumlah daerah, khususnya yang berada di lahan gambut, untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement