REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahtja Purnama yang menyebut adanya dana yang harus dibayar jika ingin maju sebagai calon Gubernur melalui jalur partai politik.
Pernyataan Ahok tersebut seiring dirinya mendapat tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bergabung jelang Pilgub DKI. "Demi Allah dulu saya tidak minta-minta mahar. Saya tidak kasih satu rupiah pun. Saya yakin Pak Ahok pun tidak dimintai uang," tutur Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (11/3).
PDIP memang tengah melakukan pendekatan terhadap mantan kader Gerindra itu. Partai, kata Risma juga meminta agar Ahok dapat lebih akrab dengan para kader PDIP. Namun, kata dia hal tersebut semata-mata proses dan cara kerja parpol.
"Kalau misal pak Ahok diminta dekat dengan PAC dan ranting itu agar mesin partai bisa bergerak," tuturnya. Diketahui Ahok sebelumnya menyebut harus menggelontorkan Rp 100 miliar untuk bergabung dengan parpol tertentu.
(Fadli Zon Minta Ahok Buktikan Mahar Rp 100 Miliar)