Jumat 11 Mar 2016 18:30 WIB

DKI Jakarta Jaring Atlet Lewat Media Sosial

  Sejumlah atlet asal DKI Jakarta
Foto: dokrep
Sejumlah atlet asal DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  -- Tim panjat tebing DKI Jakarta berupaya menjaring atlet panjat tebing yang akan disiapkan khusus untuk menghadapai Pekan Olahraga Nasional 2016 di Jawa Barat melalui media sosial.

"Kita sistemnya open recruitment melalui pengumuman di semua media sosial sejak bulan April 2013," kata pelatih panjat tebing DKI Hendra basir saat ditemui di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta Selatan, Jumat (11/3).

Dia menuturkan, penerimaan tersebut dibuka untuk umum, baik bagi individu yang sama sekali belum pernah melakukan panjat tebing maupun yang sudah profesional sekali pun.

Pada masa awal penerimaan tersebut, Hendra melanjutkan, ada 29 orang yang berhasil masuk ke dalam komposisi calon atlet panjat tebing DKI Jakarta.

"Tapi sekarang tinggal 17, namanya juga seleksi alam. Jujur, hingga sekarang saya baru mengeluarkan satu orang, sisanya banyak yang mengundurkan diri di tengah proses penilaian," kata Hendra.

Menurut pengamatan yang dia lakukan, kebanyakan calon atlet yang mengundurkan diri tersebut berasalan tidak sanggup bersaing dengan kandidat lain, ingin fokus pada pendidikan, dan sebagainya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dari 17 atlet yang masih bertahan hingga sekarang, sekitar 10 orang di antaranya merupakan atlet senior yang telah mengikuti PON pada tahun 2012.

Walaupun tujuh orang merupakan atlet junior, namun Hendra menilai kemampuan mereka sudah sangat baik dan mampu membuktikan prestasinya saat berlaga di pra-PON di tahun 2015 lalu.

"Ada yang dasarnya memanjat untuk sekedar senang-senang saja, tapi juniornya di pra-PON sudah ada yang dapat medali emas, perak, ada yang perunggu," kataya menambahkan.

Penerimaan terbuka yang mulai dilaksanakan satu tahun usai PON 2012 itu, belum bisa dipastikan menjadi agenda rutin atau dengan kata lain kembali dilaksanakan di tahun 2017.

Hal tersebut merupakan keputusan tim pelatih yang akan bertanggungjawab untuk pelaksanaan PON 2020 mendatang, ujar Hendra menjelaskan.

"Itu tergantung nanti tim pelatihnya siapa, tiap pelatih kan beda kebijakan. Kalau yang ini karena kebetulan dari total empat pelatih, tinggal saya yang bertahan makanya dibuatlah kebijakan open recruitment ini," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement