Jumat 11 Mar 2016 18:54 WIB

BKMT Dorong Pemerintah Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Siilaturahim pengurus pusat Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Jabodeatbek, Jumat (7/8).
Foto: dok. BKMT
Siilaturahim pengurus pusat Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Jabodeatbek, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Selain membahas program kerja, Muktamar ke-8 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) juga menggulirkan sejumlah rekomendasi baik untuk masyarakat Islam maupun pemerintah.

BKMT mendorong pemerintah dan penyelenggara negara untuk senantiasa berpihak kepada masyarakat yang berada di lapis bawah (dhuafa dan mustadh’afin) dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi kepada pemerataan dan keadilan, serta mendukung pengembangan ekonomi berbasis syariah.

Sementara itu, tak hanya bergantung kepada pemerintah, BKMT mengimbau seluruh komponen umat Islam Indonesia untuk bangkit memberdayakan diri, mengembangkan potensi ekonomi, dan meningkatkan kapasitas diri.

BKMT juga menyerukan kepada semua lapisan masyarakat untuk mewaspadai diri dari budaya yang tidak sesuai dengan nilai syariat Islam dan budaya luhur bangsa.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara meningkatkan pendidikan akhlak di sekolah/madrasah dan keluarga, penguatan ketahanan keluarga, dan adanya keteladanan para pemimpin, tokoh dan orangtua.

Di bidang internasional, BKMT merekomendasikan kepada pemerintah dan dunia Islam agar memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina dalam tempo yang secepatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement