Pro Duta Pastikan Absen di Dua Kompetisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Pro Duta dipastikan absen pada dua gelaran kompetisi yaitu Indonesia Soccer Championship (ISC) dan kompetisi bentukan Tim Transisi karena dinilai ada kesimpangsiuran hal mendasar mulai dari otoritas, kriteria hingga bisnis dan komersial.

Presiden klub Pro Duta, Sihar Sitorus mengatakan secara otoritas saat ini PSSI masih dibekukan. Begitu juga dengan Kemenpora yang mengalami kekalahan ditingkat Mahkamah Agung. Selain itu muncul operatur baru yang akan menggelar kompetisi ISC maupun bentukan Tim Transisi.

Kondisi tersebut, kata dia, ditambah dengan PSSI melarang Kemenpora mengundang klub dan melarang klub mengikuti kegiatan kompetisi dari pihak lain selain induk organisasi sepak bola Indonesia.

"Sebagai klub jelas kami ingin turun dikompetisi. Tapi kondisinya masih seperti ini. Makanya kita harus benar-benar mempertimbangkan dengan baik," kata Sihar Sitorus dalam perbincangan dengan media di Jakarta, Jumat (11/3).

Sebagai pemilik klub, Sihar Sitorus menegaskan jika klubnya harus bisa bertanding dilevel tertinggi. Pihaknya juga mengaku siap untuk memenuhi semua persyaratan sesuai dengan club pro licensing. Hanya saja, pihaknya meminta jaminan resmi terkait dengan kompetisi yang akan digelar.

Pihaknya menilai, ISC yang akan digulirkan 15 April merupakan kompetisi yang layak diikuti. Hanya saja pihaknya masih gamang jika pembekuan PSSI dicabut sehingga akan berpengaruh dengan status kompetisinya. Apalagi kompetisi ini diluar aviliasi PSSI.

"Jika pembekuan dicabut ditengah kompetisi ISC, statusnya terus bagaimana? Apa ISC akan jalan terus? Sampai sekarang belum ada jawabannya," kata mantan anggota Komite Eksekutif PSSI itu.

Selain belum ada kepastian, absennya klub asal Medan Sumatera Utara itu juga menyangkut masalah bisnis dan komersial. Sebagai klub profesional, Pro Duta membutuhkan dana dari sponsor. Dengan kondisi persepakbolaan saat ini, Sihar menilai sponsor akan sulit masuk.

Berdasarkan pengalaman yang ada, selama satu musim kompetisi Pro Duta membutuhkan dana antara Rp 6-12 miliar. Saat ini pihak promotor ISC hanya memberikan subsidi sebesar Rp 850 juta. Dengan jumlah tersebut maka masih membutuhkan dana besar termasuk dari sponsor.