REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa peresmian konsul kehormatan RI di Ramallah, Palestina, merupakan langkah awal untuk membuka kedutaan besar di sana.
"Itu tahap pertama untuk nanti dalam prosesnya kita membuka kedutaan tetap," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (11/3).
Presiden Joko Widodo telah menunjuk seorang konsul kehormatan RI pada Desember 2015, dan namanya diumumkan secara resmi pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-LB OKI) tentang Palestina dan AL Quds Al Sharif di Jakarta, 7 Maret lalu.
Pada 12-13 Maret, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan berada di Yordania untuk melakukan pertemuan bilateral, kemudian meresmikan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina Nyonya Maha Abou Susheh di Ramallah.
Terkait keberangkatan Menlu RI, Wapres berharap perjalanan tersebut akan berjalan lancar dan aman karena untuk masuk Ramallah harus melalui wilayah yang diduduki oleh Israel. Menurut JK, Palestina bagi Indonesia sudah merdeka, namun wilayahnya masih diduduki oleh Israel sehingga belum memungkinkan untuk membuka perwakilan diplomatik di sana.
"Target kita membuka kedutaan, apalagi kalau sudah merdeka sepenuhnya," kata dia.
Konsul Kehormatan RI untuk Palestina Maha Abou Susheh adalah seorang perempuan pebisnis di bidang perdagangan dan perkapalan. Susheh pernah masuk dalam 50 tokoh perempuan pebisnis paling berpengaruh versi Majalah Forbes Arabia pada 2006 dan 2007.