REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berkicau tentang partai politik. Dalam cuitannya lewat akun twitter @ridwankamil, lelaki yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengungkapkan tentang kondisi partai politik di Tanah Air.
"Negara maju dengan kehadiran partai politik yang stabil dan tidak terlalu banyak. Jika belum baik, sempurnakan bukan tinggalkan,"kata Ridwan Kamil, Sabtu (12/3).
Meski demikian, Ridwan yang sempat menolak maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pun mengkritik peran parpol yang saat ini berjalan. Dia menjelaskan, fungsi partai politik ada dua. Pendidikan demokrasi dan kekuasaan. "Fungsi yang pertama jarang dilakukan. Fungsi yg kedua dominan dan bising."
Ridwan mengatakan, sisi lain politik sejatinya merupakan pelayanan publik. Menurut dia, politik bukan semata wacana rebut merebut kekuasan dengan berisik.
Isu deparpolisasi sebelumnya menghangat usai majunya bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai cagub independen.
Ahok mengatakan terkait alasannya memilih jalur perseorangan dibandingkan jalur parpol. Hal ini lantaran, jika didukung partai setidaknya ia membutuhkan dana Rp 100 miliar untuk mahar politik jika maju diusung oleh dua parpol.