REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total ekspor biji kopi Indonesia mencapai rata-rata 500 ribu ton per tahun. Biji kopi tersebut diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Hongaria.
Sebanyak 90 persennya merupakan jenis Robusta dan 10 persen Arabica. Biji kopi tersebut berasal dari Aceh, Medan, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Tak hanya dalam bentuk biji kopi, Indonesia saat ini juga sudah membuat ekspor kopi bubuk bekerja sama dengan Jepang. "Namun jumlahnya masih jauh dari jumlah ekpor per tahun sebanyak 500 ribu ton," kata mantan Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Nuril Hakim Yohansyah kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
Dalam standard internasional dikenal dengan istilah grade 1,2,3,4,5, dan 6. Grade 1 merupakan kualitas paling bagus. Indonesia bahkan mampu mengekspor kopi bubuk dengan kualitas premium (di atas grade 1). Harga premium jelas di atas harga kopi berkualitas grade 1.
Pria yang akbar disapa Udo tersebut menyambut baik langkah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang mendorong eksportir mengekspor kopi jadi. "Itu bagus," kata dia. Namun jangan sampai ada larangan untuk mengekspor biji kopi. Pasalnya nanti kasihan nasib petani di Indonesia karena akan kesulitan menjual biji kopinya. Di samping itu, pemasaran kopi bubuk pun masih sulit