Ahad 13 Mar 2016 11:11 WIB

Moderasi Islam Asli Indonesia Tangkal Pengaruh Konflik Timur Tengah

Rep: C25/ Red: Winda Destiana Putri
Hasyim Muzadi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terus terjadi membuat kondisi di Timur Tengah cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, harus ada semacam dinding pelindung bagi umat Islam di Indonesia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Hasyim Muzadi, mengimbau umat Muslim di Indonesia agar dapat mengembalikan pola pemikiran kepada Islam asli Indonesia.

Menurut Hasyim, itu merupakan salah satu langkah terbaik, dalam menangkal pengaruh konflik di Timur Tengah masuk ke Indonesia.

"Moderasi pemikiran Islam, menjadi ala Indonesia yang orisinil seperti dulu," kata Hasyim.

Ia menegaskan kalau moderasi bukanlah liberalisasi, sehingga akan tepat apabila pemikiran Islam dikembalikan ke yang memang asli berasal dari Indonesia.

Hasyim mengungkapkan kondisi ormas-ormas Islam yang cukup kewalahan, lantaran terus menangkal paham-paham dari luar yang mencoba disusupi ke Indonesia.

Hasyim mengingatkan agar umat Islam di Indonesia senantiasa meningkatkan kewaspadaan, atas paham-paham yang mencoba masuk dan merusak persatuan umat Islam di Indonesia. Ia menekankan, jangan sampai umat Islam di Indonesia tidak merasa disusupi pengaruh buruk dari luar, baik dari Timur Tengah maupun Barat.

Undang-Undang, lanjut Hasyim, menjadi aspek lain yang juga dianggap penting, agar menjadi penangkal terlebih dulu paham-paham buruk dari luar agar tidak masuk ke Indonesia. Hasyim menambahkan, harus ada perbaikan Undang-Undang di Indonesia, sehingga dapat mengisi titik-titik kerawanan yang ada.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement