REPUBLIKA.CO.ID, BATANG — Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan bahwa masyarakat berhak tahu atas penggunaan uang mereka. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Batang menyelenggarakan Festival Anggaran 2016 untuk menyampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan pemerintah selama setahun.
Dalam menjalankan amanat rakyat, menurut Yoyok, dua hal yang diutamakan adalah upaya meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan terhadap rakyat. Untuk mewujudkan ini, diimplementasikan dalam bentuk pemerintahan yang terbuka dana sistem pemerintahan yang akuntabel.
"Jika ini bisa diwujudkan hingga ke tingkat bawah, hingga ke dinas-dinas, bisa menjawab apa yang dibutuhkan rakyat, dan rakyat tahu uang mereka itu untuk apa,” kata Yoyok saat mebuka Festival Anggaran 2016 Batang, Ahad (13/3).
Dijelaskannya, kondisi Batang berbeda dengan kota-kota besar, seperti Jakarta atau Bandung. APBD Batang hanya Rp 1,6 triliun, kalah jauh daripada Jakarta ataupun Bandung. “Kalau Batang serapan APBD-nya rendah, pembangunan dan ekonomi tidak akan berjalan. Beda dengan kota besar, yang kalau pemerintah tidak membangun, swasta yang kejar-kejaran membangun,” ungkap Yoyok.
Yoyok mensyukuri serapan APDB Batang setiap tahunnya mencapai 90 persen. Ini terwujud karena Pemkab Batang bisa bersinergi dengan DPRD Batang.
Dalam Festival Anggaran 2016 Batang, terdapat stan khusus yang terkait dengan penggunaan dana desa. "Kami juga memberikan tempat khusus pada dana desa. Ini karena pertaruhan pemerintah Jokowi. Bagaimana dana desa yang sangat besar itu langsung dikelola dari perencanaan sampai penggunaan oleh desa,” ungkap dia.