REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ada dua jenis narkoba yang kerap beredar di Kabupaten Garut. Narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Diduga kuat narkoba masuk ke Kabupaten Garut melalui jalur darat dan laut.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut, Anas Saepudin mengatakan, ada jalur-jalur yang diindikasi digunakan sebagai jalan masuknya narkoba ke wilayah Garut. Jalur Limbangan di sebelah utara Garut diindikasi sebagai jalur darat yang biasa digunakan pengedar narkoba. "Kalau dari selatan Garut masuknya melalui laut, ada dua titik jalur laut yang kami waspadai," kata Anas kepada Republika.co.id Ahad (13/3).
Menurut dia, Pameungpeuk dan Rancabuaya merupakan dua titik jalur di pantai yang terindikasi sebagai jalan masuknya narkoba di wilayah Garut. Anas mengatakan, mengapa masuknya narkoba diindikasi melalui pantai, karena pernah ada peredaran di sana. Pernah dilakukan penangkapan dan ditemukan dua kilogram narkoba jenis ganja di wilayah selatan Garut.
BNN Kabupaten Garut juga telah menyampaikan ke BNN Provinsi Jawa Barat tentang jalur-jalur yang mungkin digunakan sebagai jalan masuknya narkoba. Selain itu, Anas juga menyampaikan, pihaknya dengan aparat-aparat berwajib telah berkoordinasi sejak awal untuk bersama-sama mencegah masuknya narkoba ke Garut.
Anas mengimbau, masyarakat pun harus berpartisipasi dalam memerangi peredaran narkoba. Menurutnya, masyarakat harus meningkatkan perannya untuk mencegah masuknya narkoba. "Masyarakat harus berani melapor dan sadar melapor itu yang kerap ditanamkan dalam sosialisasi yang dilakukan BNN," ujar Anas.
Meski pun sosialisasi BNN Kabupaten Garut belum bisa menjangkau ke seluruh wilayah Garut. Anas menjelaskan, pihaknya tetap melakukan sosialisasi ke wilayah selatan seperti ke Pameungkpeuk dan Rancabuaya. Sebab, di beberapa daerah di wilayah Garut selatan sudah ada yang meminta BNN untuk melakukan sosialisasi di sana.
Namun, Anas mengakui, program sosialisasi BNN Kabupaten Garut masih terkendala. Salah satu kendalanya karena jumlah personel belum cukup. Jumlah personel BNN Kabupaten Garut idelanya 98 orang. Tapi sampai saat ini baru ada 39 orang, 13 orang di antaranya merupakan tenaga kontrak.
"Untuk mengcover wilayah Garut efektifnya 98 orang sekarang baru ada 39 orang, sekarang Pak Buwas sedang berusaha menambah personel BNN," kata Anas.
BNN Kabupaten Garut mencatat, sepanjang 2015 ada 128 orang pengguna narkoba yang melakukan rawat jalan di RS dr. Slamet. Sementara, jumlah pengguna narkoba yang dirawat inap ada empat orang. Sepanjang 2015 juga, BNN Kabupaten Garut mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan sekitar 10 orang penyalahguna narkoba.